Sabtu, 03 Mei 2014

        Aku pernah baca blog nya orang, disitu tertulis, kalau jodoh belum tentu suami, tapi kalau suami sudah pasti jodoh. Nah, aku juga ingin menyebut jodoh ku itu dengan sebutan suami. agak lucu si .. tapi menurut ku itu unik sekali. 
        Ah .. ne, arraso .. aku bakal memulainya dari sini. empat bulan yang lalu aku bertemu dengan seorang akhi, dia tampan, sopan, dan juga menarik. bisa dibilang disini aku terkena sindrom pandangan pertama. jarang sekali aku kena biginian, dan semenjak itu pula, aku ingin menjadikannya sesuatu dalam tidur ku. 
        Aku ingin menyebutnya suami, iya .. aku berharap dia adalah jodoh ku. Tiap malam, tiap hari di doa ku, kusebut namanya walaupun cuman sekali. Suami ku, apa kah kau juga melakukannya ? aku rasa tidak !
        Iya, aku tahu suami ku, kita baru kenal .. tapi tatapan mu yang kau kirim lewat hembusan angin menusuk hinga ke jantung ku. apa boleh buat, aku tak bisa menolaknya, karna aku menginginkan itu. suami ku, aku juga berharap kamu seperti itu. tapi ... aku rasa tidak !
        Suami ku, jika benar engkau adalah jodoh ku, aku yakin ALLAH akan mendekatkan kita, tapi jika kau bukan jodoh ku, apa boleh buat. aku harus menerimanya, dan pergi dari kehidupan mu. suami ku, aku ingin kamu tahu, disini .. disurga ini, aku merindukan mu berada disisi ku, aku merindukan mu untuk menjadi halal bagiku, aku merindukan mu disetiap malam ku. aku berharap kamu seperti itu, tapi ... aku rasa tidak !
        Kehidupan yang fana ini terkadang membuat kita harus benar-benar memilih, dan harus benar-benar dalam mengambil keputusan. aku mencoba mnghubungi mu dengan cara apapun, tapi respon mu jelek sekali, aku mencoba memberi perhatian kepda engkau dengan cara apapun, tapi responmu sangat buruk, menyakitkan, bahkan tak pernah kau hiraukan. 
       Suami ku, aku ingin engkau adalah orang yang benar-benar di kirim ALLAH untuk menemani sisa hidup ku. Tak peduli seberapa besar pengorbanan ku kepada mu, tak peduli seberapa sulinya aku mendapatkan hati dan cintamu, tak peduli jika aku harus mati dalam perjuangan ku merebut hati mu suami ku, asalkan kamu memang benar-benar jodoh ku.